3 juta untuk valentine, Ribuan Siswa demo tolak hari valentine. Berita ini berasal dari TRIBUNMANADO.CO.ID dan SERAMBINEWS.COM yang menyatakan bahwa Seperti tahun lalu saya mengeluarkan uang sebesar Rp 3 juta hanya untuk menyenangkan pacar," ujar Nando.
Meski hanya bergaji UMP namun Nando mampu memenuhi keinginan pacarnya. Apalagi bagi dia di hari Valentine merupakan hari berbeda dimana ia tidak bisa melupakan seseorang yang disayangi.
"Selain ke toko, saya juga ajak pacar dinner di hotel, yah pastinya dengan biaya besar, '' ujar Nando.
Nando pun mengakui memberikan barang mahal seperti tas dan sepatu bermerek kepada gadis-gadis yang dipacarinya di saat momen valentine's.
"Kalau mau bilang cinta di hari valentine tentu harus bermodal, kalau modal tampang doang ngak bakalan laku lagi di zaman ini,"jelas Nando.
Pria berambut pirang ini juga punya pengalaman unik karena ingin merayakan hari Valentine bahkan sampai menjual motor miliknya. Meski sudah seperti itu ia tidak merasa jera dan ingin melakukan hal ini lagi.
"Saya belum puas, saya masih mau malam Valentie bersama pacar di Hotel, apalagi saat ini saya punya pacar baru yang hot," ujar Nando sambil tersenyum penuh makna.
Hal ini tentu saja membuat gempar bagi para siswa yang tidak suka dengan hari valentine.
Ribuan siswa tingkat SMA sederajat di Banda Aceh, Sabtu (13/2/2016) sore, turun ke jalanmenolak perayaan hari valentine di Banda Aceh maupun Aceh.
Siswa menggelar aksinya di empat titik, sebagai pusat keramaian warga, yakni Bundaran Simpang Lima, Simpang Mesra, Simpang Jam, dan Simpang Surabaya.
Amatan Serambinews.com, ribuan siswa mulai berkumpul di empat lokasi aksi sejak pukul 16.00 WIB, mereka melakukan konvoi dari sekolah masing-masing dengan sepeda motor sambil membentang spanduk dan meneriakkan yel-yel penolakan perayaan hari valentine.
Jumlah siswa yang ikut aksi itu diperkirakan ribuan orang, mereka berasal dari 28 sekolah yang ada di Banda Aceh. Namun mereka sudah diarahkan, agar aksi dilakukan sesuai kedekatan lokasi dengan sekolah masing-masing.
Dalam aksi itu juga hadir Walikota Banda Aceh, Illiza Sa’auddin Djamal, Kadisdik Banda Aceh, Syaridin, Dinas Syariat Islam, Mairul Hazami, Kabag Humas Pemko Banda Aceh, Marwan Jalil. Serta sejumlah pegawai dari beberapa SKPK.
“Perayaan hari valentin sudah membudaya dalam masyarakat, terutama kalangan remaja. Sehingga menggelar aksi penolakan, agar menyadarkan anak muda dan masyarakat di Banda Aceh, bahwa perayaan valentine bukan bagian dari budaya Islam,” ujar Illiza kepada Serambinews.com di lokasi.
Berdasarkan informasi dihimpun, aksi penolakan hari valentine di Banda Aceh berlangsung sejak pagi, berawal sekitar pukul 09.00 WIB di Simpang Lima, aksi penolakan digelar oleh KAMMI, KAPMI.
Selanjutnya pukul 15.00 WIB aksi penolakan dilakukan oleh Forum Ketua Osis bersama Ikamba dengan membagikan brosur. Terakhir pukul 16.00 WIB, aksi dilakukan oleh ribuan siswa.
0 komentar:
Posting Komentar