sesuatu..sesuatu gitu..sesuatu ada deh...

Search This Blog

Minggu, 24 September 2017

Jalan Jatingaleh Semarang terendam banjir setinggi underpass

Kota semarang sebuah ibu kota provinsi Jawa Tengah,

kota metropolitan yang penuh dengan pesona glamor

khas kota besar. Pertumbuhan pesat kota ini terus

terjadi setiap tahun. Bukan hanya dampak positif

tapi juga menghadirkan dampak negatif yang tidak

sedikit. Salah satu dampak negatif dari pesatnya

pertumbuhan ialah kemacetan.

Pemkot Semarang menganggarkan Rp 82 miliar guna

pembebasan lahan yang terkena proyek tersebut.

Kepala Dinas Binamarga Kota Semarang, Iswar

Aminudin
menjelaskan, anggaran tersebut dipakai untuk

pembebasan lahan serta proses lain. Saat ini

pihaknya masih akan melakukan persiapan

administrasi sebelum menentukan titik lahan yang

akan dibebaskan. ”Nantinya panitia pembebasan lahan
akan memastikan titik untuk kemudian melaksanakan

apprasial harga. Target kami pertengahan 2014 sudah

ada negosiasi dan prosesnya selesai,”

katanya.Pemkot Semarang menargetkan proyek

underpass Jatingaleh bisa direalisasikan tahun

2015. Proyek ini dibangun dengan tujuan mengatasi

permasalahan kesemerawutan arus lalu lintas di

kawasan tersebut.”Untuk anggaran fisiknya akan jadi

tanggung jawab pemerintah pusat. Pemkot hanya

bertanggung jawab pada proses pembebasan lahan,”

kata Iswar.Dalam program pembangunan underpass

Jatingaleh, Jalan Teuku Umar, tepatnya mulai

tanjakan Gombel sampai Kaliwiru rencananya bakal

dilebarkan sekitar 30 meter. Pelebaran jalan itu

untuk memberi ruang pembangunan jalan bebas

hambatan bawah atau underpass. Ada dua lokasi

underpass, yakni di tanjakan Gombel dan satu lagi

di pertigaan Jalan Teuku Umar-Kesatrian.

Proyek pengerjaan Underpass Jatingaleh terus

dikebut. Target penyelesaian Jalan Nasional

Metropolitan Semarang itu molor dari target 31 Juli

2017. FOTO diambil 1 Agustus 2017, tampak proyek

belum selesai dan pengendara mengeluh karena macet

parah.

Jalur pengalihan ini dinilai lebih baik karena

selain terhindar dari macet juga kondisi jalan

relatif landai.Pengalihan rute ini juga dinilai

dapat memperpanjang umur kendaraan mulai dari

kampas, mencegah kopling terbakar, mesin overheat,

yang
semua bisa terjadi saat BRT Trans Semarang terjebak

macet.

Jalur Gombel Baru Resmi Satu Arah ke Setiabudi

Banyumanik. Pemberlakuan Satu Arah Gombel Baru

Dinas Perhubungan Kota Semarang dan Satlantas

Polrestabes Semarang memberlakukan lagi arus searah

untuk jalur Gombel baru. Langkah ini diambil

setelah terjadi kemacetan akibat penumpukan

kendaraan di flyover maupun di underpass

Jatingaleh.

Flyover di Jatingaleh, Kota Semarang selesai

dikerjakan dan telah digunakan pengguna jalan akhir

pekan lalu. Jalan layang itu mengatasi kemacetan

lalu lintas dari dan menuju kota.

Dua Jembatan underpass Jatingaleh yang dibangun

sejak tahun 2015 lalu telah mulai difungsikan,

Sabtu (26/8/2018). Sejumlah pengendara melintasi

flyover Jatingaleh yang mulai difungsikan, Sabtu

(26/8/2017).Penumpukan kendaraan terlihat dari arah

Jatingaleh menuju tanjakan Gombel di sekitar proyek

pembangunan underpass dan flyover Jatingaleh,

Semarang


Saat awal pengoperasian, arus lalu lintas sempat

mengalami kepadatan pada jam-jam sibuk. Namun,

secara umum keberadaan jalan baru relatif membantu

mengatasi kemacetan yang selama ini banyak

dikeluhkan.

Hari Minggu, tanggal 24 September 2017 sekitar

pukul 12.00 - 13.00, underpass tenggelam karena

hujan berlangsung kurang lebih 1 jam mengguyur

jatingaleh. Terlihat banyak pengemudi motor dan

mobil masih bisa menggunakan kendaraannya dengan

baik. Selain itu, mereka juga harus melawan tekanan

air karena tingginya mencapai tinggi underpass

sendiri, sehingga pengendara motor harus tetap

berjalan motornya agar tidak macet karena kemasukan

air.
lihat tayangan




Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Jalan Jatingaleh Semarang terendam banjir setinggi underpass

0 komentar:

Posting Komentar