kota metropolitan yang penuh dengan pesona glamor
khas kota besar. Pertumbuhan pesat kota ini terus
terjadi setiap tahun. Bukan hanya dampak positif
tapi juga menghadirkan dampak negatif yang tidak
sedikit. Salah satu dampak negatif dari pesatnya
pertumbuhan ialah kemacetan.
Pemkot Semarang menganggarkan Rp 82 miliar guna
pembebasan lahan yang terkena proyek tersebut.
Kepala Dinas Binamarga Kota Semarang, Iswar
Aminudin
menjelaskan, anggaran tersebut dipakai untuk
pembebasan lahan serta proses lain. Saat ini
pihaknya masih akan melakukan persiapan
administrasi sebelum menentukan titik lahan yang
akan dibebaskan. ”Nantinya panitia pembebasan lahan
akan memastikan titik untuk kemudian melaksanakan
apprasial harga. Target kami pertengahan 2014 sudah
ada negosiasi dan prosesnya selesai,”
katanya.Pemkot Semarang menargetkan proyek
underpass Jatingaleh bisa direalisasikan tahun
2015. Proyek ini dibangun dengan tujuan mengatasi
permasalahan kesemerawutan arus lalu lintas di
kawasan tersebut.”Untuk anggaran fisiknya akan jadi
tanggung jawab pemerintah pusat. Pemkot hanya
bertanggung jawab pada proses pembebasan lahan,”
kata Iswar.Dalam program pembangunan underpass
Jatingaleh, Jalan Teuku Umar, tepatnya mulai
tanjakan Gombel sampai Kaliwiru rencananya bakal
dilebarkan sekitar 30 meter. Pelebaran jalan itu
untuk memberi ruang pembangunan jalan bebas
hambatan bawah atau underpass. Ada dua lokasi
underpass, yakni di tanjakan Gombel dan satu lagi
di pertigaan Jalan Teuku Umar-Kesatrian.
Proyek pengerjaan Underpass Jatingaleh terus
dikebut. Target penyelesaian Jalan Nasional
Metropolitan Semarang itu molor dari target 31 Juli
2017. FOTO diambil 1 Agustus 2017, tampak proyek
belum selesai dan pengendara mengeluh karena macet
parah.
Jalur pengalihan ini dinilai lebih baik karena
selain terhindar dari macet juga kondisi jalan
relatif landai.Pengalihan rute ini juga dinilai
dapat memperpanjang umur kendaraan mulai dari
kampas, mencegah kopling terbakar, mesin overheat,
yang
semua bisa terjadi saat BRT Trans Semarang terjebak
macet.
Jalur Gombel Baru Resmi Satu Arah ke Setiabudi
Banyumanik. Pemberlakuan Satu Arah Gombel Baru
Dinas Perhubungan Kota Semarang dan Satlantas
Polrestabes Semarang memberlakukan lagi arus searah
untuk jalur Gombel baru. Langkah ini diambil
setelah terjadi kemacetan akibat penumpukan
kendaraan di flyover maupun di underpass
Jatingaleh.
Flyover di Jatingaleh, Kota Semarang selesai
dikerjakan dan telah digunakan pengguna jalan akhir
pekan lalu. Jalan layang itu mengatasi kemacetan
lalu lintas dari dan menuju kota.
Dua Jembatan underpass Jatingaleh yang dibangun
sejak tahun 2015 lalu telah mulai difungsikan,
Sabtu (26/8/2018). Sejumlah pengendara melintasi
flyover Jatingaleh yang mulai difungsikan, Sabtu
(26/8/2017).Penumpukan kendaraan terlihat dari arah
Jatingaleh menuju tanjakan Gombel di sekitar proyek
pembangunan underpass dan flyover Jatingaleh,
Semarang
Saat awal pengoperasian, arus lalu lintas sempat
mengalami kepadatan pada jam-jam sibuk. Namun,
secara umum keberadaan jalan baru relatif membantu
mengatasi kemacetan yang selama ini banyak
dikeluhkan.
Hari Minggu, tanggal 24 September 2017 sekitar
pukul 12.00 - 13.00, underpass tenggelam karena
hujan berlangsung kurang lebih 1 jam mengguyur
jatingaleh. Terlihat banyak pengemudi motor dan
mobil masih bisa menggunakan kendaraannya dengan
baik. Selain itu, mereka juga harus melawan tekanan
air karena tingginya mencapai tinggi underpass
sendiri, sehingga pengendara motor harus tetap
berjalan motornya agar tidak macet karena kemasukan
air.
lihat tayangan
0 komentar:
Posting Komentar